Close
Close Language Selection

Tips Menyimpan dan Memberi Makan Starter Sourdough Dirumah

starter sourdough

Membuat roti sourdough di rumah menjadi semakin populer, terutama bagi pecinta roti yang ingin merasakan kelezatan dan kepuasan dari proses pembuatan yang alami. Namun, salah satu bagian terpenting dalam membuat sourdough adalah memahami cara menyimpan dan merawat starter sourdough dengan benar. Starter sourdough, yang menjadi kunci utama dalam menciptakan tekstur dan rasa khas pada roti ini, memerlukan perhatian khusus agar tetap aktif dan siap digunakan kapan saja.

Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah mulai dari memahami apa itu starter sourdough, cara membuatnya dari nol, hingga teknik terbaik untuk memelihara starter di rumah. Tak hanya itu, Sobat Peekay juga akan mengetahui tanda-tanda kapan starter sudah siap untuk digunakan dalam pembuatan roti. Mari kita mulai perjalanan ini untuk menguasai dasar-dasar sourdough!

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Utama Pastry dan Bakery

Apa itu Starter Sourdough?

Starter sourdough adalah campuran sederhana yang terdiri dari tepung dan air yang difermentasi secara alami untuk menciptakan ragi liar dan bakteri baik. Starter ini berfungsi sebagai bahan pengembang alami dalam pembuatan roti sourdough, menggantikan ragi instan atau komersial. Proses fermentasi pada starter sourdough memberikan karakteristik rasa yang unik, dengan aroma asam yang khas dan tekstur roti yang chewy namun lembut.

Ragi dan bakteri dalam starter bekerja bersama untuk menghasilkan karbon dioksida, yang membuat roti mengembang, serta memberikan cita rasa yang kompleks. Karena sifatnya yang hidup, starter membutuhkan perhatian dan perawatan rutin agar tetap aktif dan siap digunakan kapan saja.

Cara Membuat Starter Sourdough

Sebelum mempelajari cara memeliharanya, langkah pertama adalah memiliki starter untuk diberi makan. Membuat starter sourdough membutuhkan kesabaran, tetapi prosesnya sangat sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Hari Pertama: Campurkan 50 gram tepung serbaguna atau tepung gandum utuh dengan 50 ml air di dalam wadah kaca. Aduk rata hingga membentuk pasta kental, lalu tutup dengan kain bersih atau penutup berlubang untuk sirkulasi udara. Biarkan di suhu ruang. Jangan lupa untuk memberikan tanda batas adonan agar mengetahui perkembanganya.
  2. Hari Kedua (Feeding): Tambahkan lagi 50 gram tepung serta 50 ml air. Aduk rata, campur semua adonan hari pertama. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya.
  3. Hari Ketiga hingga Kelima: Ulangi proses pemberian makan setiap 24 jam. Starter akan mulai berbusa lebih aktif, beraroma asam, dan menggandakan volumenya dalam beberapa jam setelah diberi makan.
  4. Hari Keenam: Starter Anda sudah matang dan siap digunakan jika volumenya menggandakan diri dalam waktu 4-6 jam setelah diberi makan. 

Cara Memelihara Sourdough di Rumah

Memelihara starter sourdough membutuhkan konsistensi, tetapi tidak sulit. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat Sobat Peekay coba dirumah:

  • Memberi Makan Rutin: Jika Sobat Peekay sering membuat roti, beri makan starter setiap hari dengan perbandingan 1:1:1 (starter:tepung:air). Jika jarang digunakan, Sobat Peekay dapat menyimpannya di lemari es dan memberi makan setiap minggu.
  • Suhu Penyimpanan: Untuk penggunaan harian, simpan starter di suhu ruang. Jika tidak digunakan, simpan di lemari es agar fermentasi melambat.
  • Menjaga Kebersihan Wadah: Pastikan wadah starter selalu bersih agar terhindar dari kontaminasi. Gunakan wadah kaca atau plastik food-grade yang mudah dibersihkan.
  • Menghidupkan Kembali Starter yang ‘Loyo’: Jika starter terlihat kurang aktif, beri makan dengan tepung gandum utuh atau rye untuk meningkatkan aktivitas fermentasi.

Kapan Starter Bisa Digunakan

Starter sourdough dianggap siap digunakan jika menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Menggandakan Volume: Starter akan menggandakan volumenya dalam waktu 4-6 jam setelah diberi makan. Sobat Peekay bisa menggunakan karet gelang sebagai penanda volume awal dan setelah diberi makan.
  • Bau Asam yang Khas: Aroma starter harus segar, sedikit asam, tanpa bau busuk atau berlebihan.
  • Tekstur Berbusa: Permukaannya penuh dengan gelembung kecil, menandakan aktivitas fermentasi yang sehat.
  • Uji Apung: Ambil sedikit starter dan masukkan ke dalam air. Jika mengapung, itu tanda starter sudah matang dan penuh udara.

Jika starter memenuhi kriteria ini, Sobat Peekay sudah bisa langsung menggunakannya untuk membuat roti sourdough yang lezat dan empuk!

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Jenis-jenis Ragi dan Fungsinya dalam Roti

Merawat starter sourdough di rumah memang membutuhkan kesabaran dan perhatian, tetapi dengan langkah yang tepat, Sobat Peekay dapat menikmati pengalaman membuat roti yang tidak hanya lezat tetapi juga autentik. Memahami apa itu starter sourdough, cara membuatnya, serta merawatnya agar tetap aktif dan sehat adalah kunci keberhasilan dalam menghasilkan roti sourdough yang sempurna.

Jika Sobat Peekay mencari solusi praktis untuk meningkatkan aroma, rasa, dan tekstur roti, Ireks Dried Wheat Sourdough adalah pilihan tepat. Produk ini dirancang untuk memberikan warna yang lebih baik, potongan roti yang lebih halus, dan membantu mengontrol aktivitas ragi agar lebih stabil.

Dengan tambahan ini, Sobat Peekay dapat menciptakan roti yang istimewa tanpa mengorbankan waktu dan usaha ekstra. Jadikan pengalaman baking kamu lebih mudah dan menyenangkan dengan hasil yang konsisten dan memuaskan. Cobalah Ireks Dried Wheat Sourdough dan rasakan perbedaannya di setiap gigitanya!

 

OUR CHANNEL & E-COMMERCE

PT. Prambanan Kencana FOODBAY