Close
Close Language Selection

Mengenal Lebih Dekat Meises

Deskripsi gambar

Hai sobat Peekay, pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini nih. Saking mudahnya ditemui di berbagai makanan, meises jadi tidak bisa dipisahkan dari budaya camilan di Indonesia. Dari topping donat, martabak, cake, es krim, minuman kekinian, hingga roti tawar yang biasa kita jadikan bekal atau camilan setiap hari, semua tidak terpisahkan dari enaknya taburan meises.

Meises atau meses adalah makanan yang berbentuk butiran-butiran cokelat yang biasanya digunakan sebagai dekorasi pada makanan dan minuman. Selain menambah kecantikan pada makanan dan minuman, meises juga memiliki rasa yang tentunya enak. Bahan utama dari meises adalah gula tepung, pati jagung, minyak atau shortening, dan bubuk kakao untuk rasa cokelatnya.

Sudah tahukah sobat Peekay sejarah meises di Indonesia? Berikut sejarah meises di indonesia.

Baca Juga: Si Manis yang Penuh Manfaat

Sejarah Meises

Menurut sejarahnya meises pertama kali ditemukan di Prancis pada abad 18 oleh para pembuat roti. Di setiap negara meises memiliki sebutan yang berbeda-beda seperti di Prancis, meisis disebut nonpareils dan masih banyak lagi, sobat Peekay dapat temukan di artikel ini.

Lalu bagaimana meises bisa sampai di Indonesia dan dinamai meises? Jika kita lihat dari sejarahnya tentu saja meises pertama kali dikenalkan di Indonesia oleh Belanda. Di Belanda meises disebut sebagai hagelslag. Variasi lain dari hagelslag dengan berbagai rasa buah-buahan dinamakan dengan sebutan muisjes.  Karena orang Indonesia sulit melafalkan kata muisjes maka dalam ejaan Bahasa Indonesia dinamailah dengan meises atau meses atau mises. 

Muisjes dihidangkan sebagai sajian untuk perayaan bayi yang baru lahir. Masyarakat tradisional Belanda menyajikan muisjes berwarna biru untuk bayi laki-laki dan muisjes berwarna pink untuk bayi perempuan. Berbeda dengan kelahiran bayi dari anggota kerajaan, muisjes yang disajikan untuk kelahiran bayi kerajaan adalah muisjes berwarna jingga.

Tradisi memakan meises dengan roti tawar awalnya juga dikenalkan oleh orang Belanda, baik dipanggang atau tidak dipanggang hingga sekarang meises tetap masih dinikmati sebagai pelengap roti tawar ataupun topping beragam dessert.

Jadi begitulah sobat Peekay sejarah meises di Indonesia, berawal dari pelafalan kata muisjes yang kemudian diserap kedalam Bahasa Indonesia menjadi meises. 

Untuk sobat Peekay yang sedang mencari produk meises berkualitas Prambanan Kencana memiliki produk Werner’s Nonpareils dengan berbagai variasi warna dan rasa yang tentunya sangat cocok untuk menambah kelezatan hidangan makanan dan minuman, yuk segera dapatkan produknya dan kreasikan dengan hidangan yang sobat Peekay buat.

Untuk sobat Peekay yang sedang mencari produk meises berkualitas Prambanan Kencana memiliki produk Werner’s. Terbuat dari bahan utama gula, produk ini memiliki kelebihan warna yang tidak luntur pada suhu ruangan. Selain warnanya yang beragam, Werner’s juga memiliki bentuk dari panjang silinder hingga bulat. Yuk segera dapatkan produknya dan kreasikan dengan hidangan yang sobat Peekay buat.

 

OUR CHANNEL & E-COMMERCE

Fingerland Foodbay