Memasuki musim hujan, tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menikmati hidangan hangat yang lezat bersama orang-orang terdekat. Salah satu pilihan hidangan yang bisa sobat Peekay coba adalah Shabu-Shabu, hidangan khas Jepang yang menawarkan sensasi makan yang lezat dan juga pengalaman makan yang unik dan menyenangkan. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang shabu-shabu, dari sejarahnya hingga cara menikmatinya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Camilan Enak dan Sehat untuk Temani Waktu Santai
Shabu-shabu adalah hidangan sup panas Jepang yang terdiri dari irisan daging tipis dan berbagai jenis sayuran yang dimasak di dalam panci berisi kaldu panas di atas meja. Shabu-Shabu berasal dari Jepang pada tahun 1950-an, tetapi sebenarnya memiliki akar dari hidangan hot pot khas Tiongkok loh sobat Peekay. Nama "shabu-shabu" berasal dari suara yang dihasilkan ketika bahan-bahan dicelupkan dan digoyang-goyangkan di dalam kuah panas, yang terdengar seperti "shabu shabu".
Hidangan Shabu-Shabu menggunakan bahan-bahan segar yang sehat dan lezat. Berikut adalah beberapa bahan utama yang biasa digunakan dalam hidangan ini:
Daging yang sering digunakan dalam Shabu-Shabu adalah daging sapi, diiris sangat tipis agar cepat matang ketika dicelupkan ke dalam kuah mendidih. Selain sapi, pilihan lainnya seperti ayam, atau bahkan seafood seperti udang dan ikan juga bisa dijadikan variasi.
Sayuran yang digunakan dalam Shabu-Shabu sangat bervariasi. Beberapa sayuran yang umum digunakan termasuk bayam, daun bawang, jamur shiitake, wortel, dan kubis Cina. Sayuran-sayuran ini tidak hanya menambah rasa, tetapi juga membuat hidangan ini lebih sehat dan bergizi.
Selain daging dan sayuran, tahu sering digunakan sebagai pelengkap. Tahu memberikan tekstur lembut dan kaya protein, yang membuat hidangan ini semakin seimbang.
Untuk menambah karbohidrat, biasanya disajikan juga mi udon atau nasi putih. Mi yang kenyal menambah dimensi berbeda pada tekstur hidangan ini.
Kaldu atau kuah adalah inti dari hidangan Shabu-Shabu. Kuah yang digunakan dalam Shabu-Shabu biasanya berbasis kaldu dashi, yang terbuat dari rumput laut konbu dan ikan kering (bonito). Kuah ini ringan tetapi kaya akan rasa umami, dan dirancang untuk memperkuat cita rasa alami dari daging dan sayuran. Selain dashi, beberapa varian modern menggunakan kaldu miso atau kuah pedas berbasis kimchi, tergantung selera.
Shabu-shabu disajikan dengan panci berisi kaldu panas yang diletakkan di tengah meja, ditemani piring berisi bahan-bahan mentah. Setiap orang memasak sendiri bahan-bahan pilihannya dengan mencelupkannya ke dalam kaldu panas. Daging yang diiris tipis hanya membutuhkan beberapa detik untuk matang, sementara sayuran dapat dimasak lebih lama sesuai selera. Ada dua jenis saus yang dipakai yaitu goda mare yang berbahan minyak wijen atau saus ponzu dengan cita rasa asam segar dari jeruk ponzu.
Baca Juga: Apakah Sayur Kalengan Sama sehatnya dengan Sayur Segar?
Shabu-shabu bukan sekadar hidangan, melainkan sebuah pengalaman kuliner yang memadukan kelezatan, kebersamaan, dan kesehatan. Dengan berbagai variasi dan kemudahan dalam penyajiannya, tidak heran jika shabu-shabu semakin digemari. Baik di restoran maupun di rumah. Sobat Peekay tidak perlu khawatir karena untuk membuat membuat hidangan shabu-shabu terbilang sangat mudah, apalagi jika menggunakan Warasa Bumbu Shabu Shabu. Tidak hanya mudah membuatnya tapi juga menghadirkan rasa yang tak kalah lezat. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk coba sekarang sobat Peekay.
 |
 |
 |
