Close
Close Language Selection

Tips Sehat Konsumsi Gorengan

Deskripsi gambar

Siapa yang tidak kenal dengan cemilan yang satu ini. Gorengan adalah salah satu jajanan yang dapat kita temukan di berbagai tempat di Indonesia. Gorengan adalah berbagai jenis makanan yang dicelup adonan tepung dan kemudia digoreng dengan minyak panas. Tekstur yang renyah dan rasa yang gurih membuat kita jarang sekali melewatkannya di berbagai kesempatan.

Harganya yang terjangkau dan cara pembuatannya yang mudah menjadi salah satu alasan banyak orang mencarinya, dan banyak orang juga yang membuka usaha gorengan di berbagai tempat. Gorengan tidak hanya nikmat dimakan langsung namun juga bisa menjadi pendamping berbagai macam makanan, sehingga kita bisa menemukan gorengan tidak hanya di pinggir jalan tetapi di beberapa rumah makan.

Sejarah dan Asal Usul Gorengan

Gorengan sudah ditemukan pada tahun 1,200 SM di Mesir Kuno dan diperkenalkan di Nusantara pada abad ke 19 oleh orang Tionghoa yang singgah. Teknik memasak dengan minyak panas diperkenalkan dan kemudian diikuti oleh masyarakat Hindia Belanda, sehingga sekarang menjadi pilihan teknik memasak. Secara perlahan-lahan teknik ini pun menjadi cara termudah dalam membuat makanan.

Gorengan secara khusus telah menjadi bagian penting dari makanan jalanan di banyak negara. Di Indonesia, gorengan memiliki tempat istimewa dalam keanekaragaman kuliner. Makanan ini bisa ditemukan di warung-warung pinggir jalan, pasar tradisional, dan acara-acara khusus. Jenis gorengan yang terkenal di Indonesia antara lain tahu isi, tempe goreng, pisang goreng, bakwan, risoles, dan masih banyak lagi.

Mengapa Gorengan Bisa Menjadi Kebiasaan yang Berbahaya?

Namun, ada beberapa efek negatif jika mengkonsumsi gorengan secara berlebihan. Prosesnya yang direndam dengan minyak panas dapat meningkatkan kadar lemak dalam makanan yang berpotensi mengganggu kesehatan tubuh. Proses menggoreng dapat membentuk asam lemak trans yang berbahaya bagi tubuh, karena dapat merusak dan menyumbat pembuluh darah serta menaikkan kadar kolestrol jahat dalam tubuh.

Lemak jenuh yang terdapat pada minyak saat menggoreng juga berkontribusi negatif bagi tubuh. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi berpotensi terhadap pembentukan kolestrol jahat dalam tubuh, sehingga perlu dihindari. Selain itu, gorengan umumnya terbuat dari tepung terigu atau bahan dasar yang rendah serat. Konsumsi makanan rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan dan kurangnya asupan nutrisi yang penting bagi tubuh.

Tips Sehat Konsumsi Gorengan

1. Penggunaan minyak yang tepat saat proses menggoreng menjadi salah satu cara agar terhindar dari efek negatif dalam mengkonsumsi gorengan. Ada berbagai jenis minyak yang dapat digunakan dalam menggoreng.

Minyak kelapa sawit (Palm Oil) adalah minyak yang sering digunakan oleh banyak orang. Minyak ini diperoleh dari buah sawit yang dibudidayakan di daerah tropis, sehingga tidak jarang kita banyak menemukannya di wilayah Indonesia. Minyak kelapa sawit yang dikonsumsi sebagai minyak goreng tersedia dengan berbagai merek maupun tidak bermerek dikenal dengan minyak curah. Minyak kelapa sawit memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, sehingga secara nutrisi mudah teroksidasi. Namun minyak ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat karena harganya yang terjangkau, dan produksinya cukup melimpah.

Minyak zaitun (Olive Oil) adalah minyak yang diekstrasi dari buah zaitun. Minyak ini memiliki kandungan asam lemak jenuh yang rendah, jadi memiliki nilai nutrisional yang lebih baik. Minyak ini juga baik untuk proses penggorengan karena memiliki titik cair yang rendah yang berarti mudah disimpan pada suhu yang lebih rendah. Sekitar 24 persen minyak zaitun terdiri dari lemak jenuh, omega 6, dan asam lemak omega 3. Asam oleat pada minyak zaitun ini diyakini dapat membantu mengurangi peradangan. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa minyak zaitun memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL), mencegah penyakit jantung, membantu mengontrol tekanan darah, mencegah kanker, mencegah stroke, dan membantu mencegah obesitas. Namun, minyak zaitun jarang menjadi pilihan masyarakat luas karena harganya yang cukup mahal.

Ada beberapa jenis minyak lain yang dapat digunakan seperti minyak kelapa (Coconut Oil), minyak kanola, sunflower oil, dan sebagainya. Penggunaan minyak yang lebih sehat dapat menjadi pilihan yang tepat bagi Sobat Peekay yang suka sekali mengkonsumsi gorengan. Borges Olive Oil dapat menjadi salah satu pilihan sehat Sobat Peekay dalam menggoreng.

2. Hal yang juga tak kalah penting dalam meminimalisir bahaya dari makanan yang digoreng adalah dengan menghindari penggunaan minyak secara berulang. Lebih disarankan, minyak hanya digunakan sekali pakai dalam menggoreng.

3. Suhu menggoreng penting untuk diperhatikan, karena suhu minyak terlalu tinggi bisa merusak minyak dan menghasilkan radikal bebas yang berpengaruh buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang. Agar minyak tidak menyerap ke dalam makanan yang digoreng, disarankan untuk menggoreng makanan pada suhu 176–190°C.

4. Setelah menggoreng atau sebelum mengkonsumsi gorengan, disarankan pula untuk meniriskan makanan dengan tisu kertas agar minyak yang berlebih pada permukaan makanan dapat diserap.

Meskipun gorengan dapat menjadi hidangan yang lezat dan menggugah selera, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Dengan memperhatikan penggunaan minyak yang tepat, suhu penggorengan yang benar, dan mengurangi minyak berlebih, kita dapat mengkonsumsi gorengan dengan lebih sehat. Tetaplah mengonsumsi gorengan secara terbatas sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan beragam, serta selalu memperhatikan asupan nutrisi yang tepat ya Sobat Peekay.

 

OUR CHANNEL & E-COMMERCE
PT. Prambanan Kencana FOODBAY