Dalam dunia farmasi, excipient memainkan peran yang sangat penting dalam pembuatan obat yang efektif dan aman. Sebagai komponen krusial namun sering terlupakan, eksipien menjadi kunci keberhasilan formulasi obat modern. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa itu eksipien, sifat-sifat idealnya, serta fungsi dan kegunaannya yang beragam dalam industri farmasi.
Baca Juga: Mengenal Jenis Minyak Zaitun dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Kata eksipien berasal dari bahasa latin excipere yang artinya selain. Jadi, pada dasarnya eksipien adalah segala sesuatu selain bahan farmasi aktif (API) yang digunakan dalam pembuatan obat. Meskipun dianggap tidak aktif, eksipien sebenarnya memiliki berbagai fungsi penting yang mempengaruhi kualitas, keamanan, dan efektivitas obat.
Secara umum, eksipien berasal dari alam, seperti jagung, gandum, gula, dan mineral. Saat ini banyak eksipien yang lebih baru dan semakin kompleks yang telah dikekmbangkan. Sifat eksipien yang inert atau tidak bereaksi secara kimiawi dengan bahan lain, menjadi ciri khas dalam formulasi obat.
Selain sifat yang inert dan tidak berbahaya, ada beberapa sifat lain yang ideal dari eksipien dalam formulasi obat.
Eksipien harus memiliki stabilitas yang baik dan dapat diproduksi secara konsisten dengan kualitas yang sama. Stabilitas ini penting agar eksipien tidak mengalami perubahan kimia atau fisik selama penyimpanan dan penggunaan.
Excipient tidak boleh bereaksi atau berinteraksi dengan zat aktif dalam obat sehingga tidak mengubah efektivitas atau keamanan obat tersebut. Sifat ini memastikan bahwa eksipien hanya berfungsi sebagai pembawa atau pelengkap tanpa mengganggu kinerja obat.
Eksipien harus bersifat inert secara farmakologis, artinya tidak memiliki efek farmakologis atau terapeutik. Ini penting untuk memastikan bahwa hanya zat aktif yang memberikan efek terapeutik, sementara eksipien hanya mendukung formulasi dan pengiriman obat.
Excipient harus memiliki fungsi yang diinginkan dalam formulasi obat, seperti pengisi, pembungkus, penghancur, pelincir, atau pengawet. Fungsionalitas ini membantu dalam proses produksi dan stabilitas obat.
Eksipien harus ekonomis dan tidak menambah biaya produksi obat secara signifikan. Efektivitas biaya penting untuk menjaga harga obat tetap terjangkau bagi konsumen.
Dengan memastikan bahwa eksipien memenuhi kriteria tersebut, produsen obat dapat menghasilkan produk yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi.
Baca Juga: Tips Sehat Konsumsi Gorengan
Selain sebagai pengisi, laktosa juga membantu dalam proses pengempaan tablet, memberikan tekstur yang tepat dan memastikan tablet memiliki kekuatan yang cukup untuk dikonsumsi tanpa pecah sebelum waktunya.
Tepung jagung tidak hanya berfungsi sebagai penghancur, tetapi juga sebagai pengisi dan pengikat, menjadikannya eksipien serbaguna dalam formulasi tablet.
Selulosa, terutama dalam bentuk mikrokristalin (mikrokristalin selulosa), adalah eksipien yang sangat populer karena kemampuannya untuk meningkatkan stabilitas fisik tablet dan kompatibilitasnya dengan berbagai zat aktif.
Baca Juga: Minyak Apa yang Terbaik untuk Baking?
Pemilihan excipient yang tepat sangat penting untuk memastikan obat berfungsi dengan baik dan aman. Excipient harus kompatibel dengan zat aktif dan bahan lainnya dalam formulasi, tidak mengganggu stabilitas atau efektivitas obat, dan tidak menyebabkan reaksi yang merugikan pada pasien.
Di sinilah produk kami, seperti laktosa, tepung jagung, dan selulosa, berperan penting. Dengan kualitas yang terjamin dan sifat-sifat ideal yang mendukung formulasi obat, produk-produk kami memberikan solusi andal bagi pelaku industri farmasi yang mencari bahan tambahan berkualitas tinggi untuk memastikan obat yang mereka produksi aman dan efektif. Dapatkan informasi lebih detailnya disini, atau hubungi WhatsApp PRB Care.
![]() |
![]() |
![]() |