Close
Close Language Selection

Peran dan Fungsi Excipient dalam Formulasi Obat

excipient

Dalam dunia farmasi, excipient memainkan peran yang sangat penting dalam pembuatan obat yang efektif dan aman. Sebagai komponen krusial namun sering terlupakan, eksipien menjadi kunci keberhasilan formulasi obat modern. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa itu eksipien, sifat-sifat idealnya, serta fungsi dan kegunaannya yang beragam dalam industri farmasi.

Baca Juga: Mengenal Jenis Minyak Zaitun dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Apa itu Eksipien?

Kata eksipien berasal dari bahasa latin excipere yang artinya selain. Jadi, pada dasarnya eksipien adalah segala sesuatu selain bahan farmasi aktif (API) yang digunakan dalam pembuatan obat. Meskipun dianggap tidak aktif, eksipien sebenarnya memiliki berbagai fungsi penting yang mempengaruhi kualitas, keamanan, dan efektivitas obat.

Secara umum, eksipien berasal dari alam, seperti jagung, gandum, gula, dan mineral. Saat ini banyak eksipien yang lebih baru dan semakin kompleks yang telah dikekmbangkan. Sifat eksipien yang inert atau tidak bereaksi secara kimiawi dengan bahan lain, menjadi ciri khas dalam formulasi obat.

Sifat-Sifat Ideal dalam Eksipien

Selain sifat yang inert dan tidak berbahaya, ada beberapa sifat lain yang ideal dari eksipien dalam formulasi obat.

1. Stabil dan Dapat Direproduksi

Eksipien harus memiliki stabilitas yang baik dan dapat diproduksi secara konsisten dengan kualitas yang sama. Stabilitas ini penting agar eksipien tidak mengalami perubahan kimia atau fisik selama penyimpanan dan penggunaan.

2. Tidak Ada Interaksi yang Tidak Diinginkan dengan Obat

Excipient tidak boleh bereaksi atau berinteraksi dengan zat aktif dalam obat sehingga tidak mengubah efektivitas atau keamanan obat tersebut. Sifat ini memastikan bahwa eksipien hanya berfungsi sebagai pembawa atau pelengkap tanpa mengganggu kinerja obat.

3. Secara farmakologis inert

Eksipien harus bersifat inert secara farmakologis, artinya tidak memiliki efek farmakologis atau terapeutik. Ini penting untuk memastikan bahwa hanya zat aktif yang memberikan efek terapeutik, sementara eksipien hanya mendukung formulasi dan pengiriman obat.

4. Fungsionalitas yang Diinginkan

Excipient harus memiliki fungsi yang diinginkan dalam formulasi obat, seperti pengisi, pembungkus, penghancur, pelincir, atau pengawet. Fungsionalitas ini membantu dalam proses produksi dan stabilitas obat.

5. Efektif dari segi biaya

Eksipien harus ekonomis dan tidak menambah biaya produksi obat secara signifikan. Efektivitas biaya penting untuk menjaga harga obat tetap terjangkau bagi konsumen.

Dengan memastikan bahwa eksipien memenuhi kriteria tersebut, produsen obat dapat menghasilkan produk yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi.

Baca Juga: Tips Sehat Konsumsi Gorengan

Fungsi dan Kegunaan Excipient

  • Pengisi (Filler): Banyak obat yang membutuhkan volume tambahan untuk membuatnya lebih mudah dikonsumsi. Laktosa sering digunakan sebagai pengisi dalam tablet dan kapsul karena sifatnya yang inert dan mudah larut.
  • Pengikat (Binder): Selama proses pembuatan tablet, bahan aktif dan eksipien perlu dicampur menjadi satu massa yang padat. Tepung jagung dan selulosa berfungsi sebagai pengikat yang membantu bahan-bahan ini menyatu.
  • Penghancur (Disintegrant): Agar zat aktif dapat diserap oleh tubuh dengan cepat, tablet harus hancur setelah dikonsumsi. Tepung jagung sering digunakan sebagai penghancur untuk memastikan tablet pecah dan melepaskan zat aktif dalam saluran pencernaan.
  • Pelincir (Pelumas): Untuk mencegah bahan obat menempel pada peralatan selama proses produksi, eksipien seperti selulosa digunakan sebagai pelincir.
  • Pengawet (Pengawet): Eksipien juga bisa berfungsi sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan memperpanjang umur simpan produk.

Contoh Penggunaan Excipient

Laktosa

Selain sebagai pengisi, laktosa juga membantu dalam proses pengempaan tablet, memberikan tekstur yang tepat dan memastikan tablet memiliki kekuatan yang cukup untuk dikonsumsi tanpa pecah sebelum waktunya.

Tepung Jagung

Tepung jagung tidak hanya berfungsi sebagai penghancur, tetapi juga sebagai pengisi dan pengikat, menjadikannya eksipien serbaguna dalam formulasi tablet.

Selulosa

Selulosa, terutama dalam bentuk mikrokristalin (mikrokristalin selulosa), adalah eksipien yang sangat populer karena kemampuannya untuk meningkatkan stabilitas fisik tablet dan kompatibilitasnya dengan berbagai zat aktif.

Baca Juga: Minyak Apa yang Terbaik untuk Baking?

Pemilihan excipient yang tepat sangat penting untuk memastikan obat berfungsi dengan baik dan aman. Excipient harus kompatibel dengan zat aktif dan bahan lainnya dalam formulasi, tidak mengganggu stabilitas atau efektivitas obat, dan tidak menyebabkan reaksi yang merugikan pada pasien. 

Di sinilah produk kami, seperti laktosa, tepung jagung, dan selulosa, berperan penting. Dengan kualitas yang terjamin dan sifat-sifat ideal yang mendukung formulasi obat, produk-produk kami memberikan solusi andal bagi pelaku industri farmasi yang mencari bahan tambahan berkualitas tinggi untuk memastikan obat yang mereka produksi aman dan efektif. Dapatkan informasi lebih detailnya disini, atau hubungi WhatsApp PRB Care

 

OUR CHANNEL & E-COMMERCE
PT. Prambanan Kencana FOODBAY