
Waffle selama ini identik dengan menu sarapan atau camilan manis yang disajikan dengan sirup dan mentega. Namun, di balik bentuknya yang sederhana dan pola kotak khasnya, waffle menyimpan sejarah panjang dan perjalanan kuliner yang menarik. Dari Eropa hingga Asia, waffle terus berevolusi mengikuti budaya, teknologi, dan selera masyarakat dunia.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu waffle, bahan dan proses pembuatannya, sejarah waffle, hingga berbagai jenis waffle populer di dunia.
Apa Itu Waffle?
Waffle adalah makanan berbahan dasar adonan tepung yang dimasak menggunakan alat khusus bernama waffle iron. Alat ini memiliki dua pelat berpola kotak yang memberi ciri khas visual sekaligus fungsi pada waffle.
Berbeda dengan pancake atau crepe, waffle memiliki:
• Tekstur luar yang lebih renyah
• Bagian dalam yang lembut
• Permukaan berongga yang mampu menahan saus, sirup, atau topping
Karena karakter ini, waffle tidak hanya cocok sebagai menu sarapan, tetapi juga dessert, camilan, hingga hidangan gurih (savory waffle).
Sejarah Waffle
Berawal dari Eropa abad pertengahan, waffle mulanya dimasak menggunakan pelat besi berpola di atas api terbuka, dengan nama yang berasal dari bahasa Belanda "wafel" berarti sarang lebah. Hidangan ini kemudian berevolusi menjadi makanan festival di Belgia dan Prancis, melahirkan stroopwafel di Belanda, hingga akhirnya populer sebagai menu sarapan di Amerika Serikat sejak abad ke-18. Kini, waffle telah menyebar secara global melalui berbagai adaptasi budaya dan inovasi rasa.
Bahan Dasar Waffle
Bahan dasar waffle terdiri dari tepung terigu, telur, susu, gula, lemak (mentega/minyak), serta pengembang seperti ragi atau baking powder yang bekerja sama menghasilkan tekstur renyah di luar namun lembut di dalam. Meski komposisi klasiknya sederhana, kini waffle telah bertransformasi mengikuti tren gaya hidup melalui variasi whole wheat, gluten-free, vegan, hingga penggunaan bahan alternatif seperti kentang dan nasi.
Ciri Khas Waffle
Berawal dari Eropa abad pertengahan, waffle mulanya dimasak menggunakan pelat besi berpola di atas api terbuka, dengan nama yang berasal dari bahasa Belanda "wafel" berarti sarang lebah. Hidangan ini kemudian berevolusi menjadi makanan festival di Belgia dan Prancis, melahirkan stroopwafel di Belanda, hingga akhirnya populer sebagai menu sarapan di Amerika Serikat sejak abad ke-18. Kini, waffle telah menyebar secara global melalui berbagai adaptasi budaya dan inovasi rasa.
Jenis-Jenis Waffle di Dunia
Seiring penyebarannya secara global, waffle telah beradaptasi dengan selera lokal dan melahirkan berbagai varian unik dengan karakteristik tekstur yang beragam:
1. Belgian Waffle (Brussels)
Waffle ini dikenal luas karena ukurannya yang besar dan tebal dengan lubang-lubang kotak yang dalam. Berbeda dengan jenis lainnya, Belgian waffle memiliki tekstur yang sangat ringan dan berongga karena adonannya menggunakan ragi atau kocokan putih telur. Karena rasa adonannya yang cenderung netral, jenis ini sangat sempurna jika disajikan dengan tambahan whipped cream, buah-buahan segar, atau taburan gula halus sebagai penyeimbang rasa.
2. Liège Waffle
Berasal dari wilayah timur Belgia, waffle ini memiliki tekstur yang jauh lebih padat, kenyal, dan kaya rasa layaknya adonan roti. Keistimewaan utamanya terletak pada penggunaan pearl sugar (gula mutiara) yang dicampurkan ke dalam adonan, sehingga saat dipanggang, gula tersebut akan meleleh dan membentuk lapisan karamel yang manis dan renyah di bagian luar. Karena kelezatan karamel alaminya, Liège waffle sering kali dinikmati langsung sebagai camilan hangat tanpa memerlukan topping tambahan.
3. American Waffle
Jenis ini merupakan modifikasi praktis yang populer di Amerika Serikat dengan menggunakan baking powder sebagai pengembang, sehingga menghasilkan tekstur yang lebih tipis, padat, namun tetap empuk. American waffle memiliki pola kotak yang lebih kecil dan rapat, menjadikannya wadah yang sempurna untuk menahan lelehan mentega dan sirup maple. Selain menjadi menu sarapan manis yang klasik, waffle ini juga sangat ikonik saat dipadukan dengan ayam goreng (chicken and waffles) sebagai hidangan gurih.
4. Hong Kong Egg Waffle
Dikenal dengan nama Gai Daan Jai, waffle khas Hong Kong ini memiliki tampilan yang unik karena berbentuk kumpulan gelembung bulat menyerupai telur. Tekstur yang dihasilkan sangat kontras, yakni sangat renyah di bagian luar namun tetap kenyal dan lembut di bagian dalam gelembungnya. Sebagai jajanan pinggir jalan yang populer, waffle ini biasanya memiliki aroma telur yang kuat dan disajikan dalam kemasan kertas agar mudah disantap sambil berjalan.
5. Croffle (Croissant Waffle)
Sebagai inovasi fusion yang sedang naik daun, croffle lahir dari adonan croissant berlapis mentega yang dipanggang menggunakan cetakan waffle. Hasilnya adalah perpaduan unik antara tekstur flaky dan renyah khas pastri dengan bentuk kotak-kotak yang ikonik. Croffle sangat disukai karena cita rasa menteganya yang kuat dan fleksibilitasnya untuk disajikan dengan berbagai gaya, mulai dari balutan cokelat dan es krim hingga kombinasi gurih seperti keju dan daging asap.
Kesimpulan
Waffle telah berkembang jauh dari sekadar menu sarapan sederhana. Dengan sejarah panjang, proses pembuatan yang unik, serta ragam jenis dari berbagai negara, waffle membuktikan dirinya sebagai ikon kuliner yang terus relevan.
Baik disajikan manis maupun gurih, tradisional atau modern, waffle selalu berhasil menyesuaikan diri dengan tren dan selera zaman.