
Dalam dunia baking, pemilihan jenis lemak sangat menentukan hasil akhir tekstur dan rasa hidangan. Salah satu bahan yang sering muncul dalam resep, namun sering kali disalahpahami, adalah shortening. Apakah Sobat Peekay sudah mengetahui fungsi dari shortening? Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu shortening, fungsinya, hingga perbedaannya dengan mentega dan margarin. Simak pembahasan lengkapnya dibawah ini.
Apa Itu Shortening?
Shortening adalah jenis lemak padat yang terbuat dari 100% minyak nabati yang telah melalui proses hidrogenasi. Berbeda dengan mentega atau margarin yang masih mengandung air, shortening murni terdiri dari lemak tanpa campuran air maupun padatan susu.
Istilah "shortening" berasal dari kemampuannya untuk memutus rantai gluten dalam adonan tepung (memperpendek/ shortening serat gluten), sehingga menghasilkan tekstur yang renyah dan empuk, bukan kenyal. Di Indonesia, shortening lebih populer dengan sebutan mentega putih.
Fungsi Shortening dalam Masakan
Shortening memiliki peran krusial, terutama dalam pembuatan kue dan gorengan. Berikut adalah fungsi utamanya:
- Memberikan Tekstur Empuk (Tenderizing): Dengan menghambat pembentukan gluten, shortening membuat kue, biskuit, dan kulit pie menjadi sangat renyah dan rapuh (crumbly).
- Titik Asap Tinggi: Karena tidak mengandung air, shortening sangat stabil pada suhu tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk menggoreng (deep frying) agar hasil gorengan lebih garing dan tidak berminyak.
- Menjaga Bentuk Adonan: Shortening memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan mentega. Hal ini menjaga agar cookies tidak melebar (spread) berlebihan saat dipanggang di dalam oven.
- Memperpanjang Masa Simpan: Produk yang menggunakan shortening cenderung lebih tahan lama karena kandungan lemaknya yang stabil dan minim kelembapan.
Jenis-Jenis Shortening
Tidak semua shortening sama. Secara umum, ada tiga jenis yang sering digunakan:
- All-Purpose Shortening: Jenis yang paling umum, tidak beraroma, dan digunakan untuk berbagai keperluan baking dan frying.
- High-Ratio Shortening: Mengandung emulsifier tambahan yang memungkinkan adonan menyerap lebih banyak gula dan cairan. Sangat cocok untuk membuat buttercream yang lebih halus dan stabil.
- Liquid Shortening: Berbentuk cair dan biasanya digunakan dalam pembuatan roti komersial atau kue yang membutuhkan pencampuran cepat.
Perbedaan Shortening dengan Butter dan Margarin
Perbedaan mendasar terletak pada komposisi dan hasil akhirnya. Shortening mengandung 100% lemak tanpa air, sehingga menghasilkan tekstur yang paling renyah dan stabil pada suhu ruang. Sebaliknya, Butter (mentega) mengandung air dan lemak susu yang memberikan aroma wangi namun mudah lumer. Sementara Margarin adalah minyak nabati yang dicampur air dan perisa; meski lebih murah, margarin tidak bisa memberikan tingkat kerenyahan sekuat shortening karena kandungan airnya.
Kesimpulan
Shortening adalah solusi cerdas bagi Anda yang menginginkan tekstur hidangan yang renyah sempurna, stabil, dan tahan lama tanpa mengubah profil rasa asli bahan lainnya. Perannya dalam menghambat pembentukan gluten dan titik asapnya yang tinggi menjadikan shortening bahan yang tak tergantikan dalam pembuatan pastry, cookies, hingga gorengan berkualitas tinggi.
Untuk hasil baking dan gorengan yang lebih maksimal, pastikan Sobat Peekay menggunakan produk berkualitas tinggi seperti Risu PV Shortening. Dengan formulasi yang stabil dan tekstur yang halus, Risu PV Shortening dirancang untuk memberikan volume maksimal pada adonan dan kerenyahan yang konsisten pada setiap gigitan. Tingkatkan kualitas kreasi dapur Anda dengan kepercayaan penuh pada keunggulan Risu!